Senin, 03 Oktober 2011

komposit 2


PANDUAN UNTUK KOMPOSIT

September 27th, 2008 · 38 Comments

Pada umumnya bentuk dasar suatu bahan komposit adalah tunggal dimana merupakan susunan dari paling tidak terdapat dua unsur yang bekerja bersama untuk menghasilkan sifat-sifat bahan yang berbeda terhadap sifat-sifat unsur bahan penyusunnya. Dalam prakteknya komposit terdiri dari suatu bahan utama (matrik – matrix) dan suatu jenis penguatan (reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan matrik. Penguatan ini biasanya dalam bentuk serat (fibre, fiber).
Sekarang, pada umumnya komposit yang dibuat manusia dapat dibagi kedalam tiga kelompok utama:
1. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
2. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)
3. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)
Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC) – Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer Berpenguatan Serat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics) – bahan ini menggunakan suatu polimer-berdasar resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya.
Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC) – ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.
Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC) – digunakan pada lingkungan bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitrida
Komposit Matrik Polimer
Sistem resin seperti epoksi dan poliester mempunyai batasan penggunaan dalam manufaktur strukturnya, dikarenakan sifat-sifat mekanik tidak terlalu tinggi dibandingkan sebagai contoh sebagian besar logam. Bagaimanapun, bahan tersebut mempunyai sifat-sifat yang diinginkan, sebagian besar khususnya kemampuan untuk dibentuk dengan mudah kedalam bentuk yang rumit.
Bahan seperti kaca, aramid dan boron mempunyai kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang luar biasa tinggi tetapi dalam ‘bentuk padat’ sifat-sifat ini tidak muncul. Hal ini berkenaan dengan kenyataan ketika ditegangkan, serabut retak permukaan setiap bahan menjadi retak dan gagal dibawah titik tegangan patah teoritisnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, bahan diproduksi dalam bentuk serat, sehingga, meskipun dengan jumlah serabut retak yang terjadi sama, serabut retak tersebut terbatasi dalam sejumlah kecil serat dengan memperlihatkan sisa kekuatan teoritis bahan. Oleh karena itu seikat serat akan mencerminkan lebih akurat kinerja optimum bahan. Bagaimanapun juga satu serat dapat hanya memperlihatkan sifat-sifat kekuatan tarik sesuai panjang serat, seperti halnya serat dalam suatu tali.
Jika sistem resin dikombinasikan dengan serat penguat seperti kaca, karbon dan aramid, sifat-sifat yang luarbiasa dapat diperoleh. Matrik resin menyebarkan beban yang dikenakan terhadap komposit antara setiap individu serat dan juga melindungi serat dari kerusakan karena abrasi dan benturan. Kekuatan dan kekakuan yang tinggi, memudahkan pencetakan bentuk yang rumit, ketahanan terhadap lingkungan yang tinggi dengan berat jenis rendah, membuat kesimpulan komposite lebih superior terhadap logam dalam banyak aplikasi.
Bila Komposit Matrik Polimer mengabungkan sistem resin dan serat penguat, sifat-sifat yang dihasilkan bahan komposit akan memadukan beberapa hal sifat-sifat yang dimiliki oleh resin dan yang dimiliki oleh serat.
Secara umum, sifat-sifat komposit ditentukan oleh:
1. Sifat-sifat serat
2. Sifat-sifat resin
3. Rasio serat terhadap resin dalam komposit (Fraksi Volume Serat – Fibre Volume Fraction)
4. Geometri dan orientasi serat pada komposit
Bahan komposit dibentuk pada saat yang sama ketika struktur tersebut dibuat. Hal ini berarti bahwa orang yang membuat struktur menciptakan sifat-sifat bahan komposit yang dihasilkan, dan juga proses manufaktur yang digunakan biadanya merupakan bagian yang kritikal yang berperanan menentukan kinerja struktur yang dihasilkan.
Pembebanan
Terdapat empat beban langsung utama dimana setiap bahan dalam suatu struktur harus menahannya: tarik, tekan, geser/lintang dan lentur
Tarik
Gambar dibawah memperlihatkan beban tarik yang diterapkan pada suatu komposit. Reaksi komposit terhadap beban tarik sangat tergantung pada sifat kekakuan dan kekuatan tarik dari serat penguat, dimana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan resinnya.
Tekan
Gambar dibawah ini memperlihatkan suatu komposit dibawah beban tekan. Disini sifat daya rekat dan kekakuan dari sistem resin adalah penting, sebagaimana resin menjaga serat sebagai kolom lurus dan menjaganya dari tekukan (buckling)
Geser/Lintang
Gambar dibawah ini memperlihatkan suatu komposit dikenakan beban geser. Beban ini mencoba untuk meluncurkan setiap lapisan seratnya. Dibawah beban geser resin memainkan peranan utama, memindahkan tegangan melintang komposit. Untuk membuat komposit tahan terhadap beban geser, unsur resin harus tidak hanya mempunyai sifat-sifat mekanis yang baik tetapi juga daya rekat yang tinggi terhadap serat penguat.
Lenturan
Beban lentursebetulnya merupakan kombinasi beban tarik, tekan dan geser. Ketika beban seperti diperlihatkan, bagian atas terjadi tekan, bagian bawah terjadi tarik dan bagian tengah lapisan terjadi geser.
Sistem-sistem Resin
Apapun sistem resin yang digunakan dalam bahan komposit akan memerlukan sifat-sifat berikut:
1. Sifat-sifat mekanis yang bagus
2. Sifat-sifat daya rekat yang bagus
3. Sifat-sifat ketangguhan yang bagus
4. Ketahanan terhadap degradasi lingkungan bagus
Sifat-sifat Mekanis Sistem Resin
Gambar dibawah memperlihatkan kurva tegangan/regangan untuk suatu sistem resin ideal. Kurva untuk resin menunjukkan kekuatan puncak tinggi, kekakuan tinggi (ditunjukkan dengan kemiringan awal) dan regangan tinggi terhadap kegagalan. Hal ini berarti bahwa resin pada awalnya kaku tetapi pada waktu yang sama tidak akan mengalami kegagalan getas.
Seharusnya dicatat dimana ketika suatu komposit di bebani tarik, untuk mencapai sifat-sifat mekanis yang optimal dari komponen serat, resin harus mampu berubah panjang paling tidak sama dengan serat. Gambar dibawah ini memberikan regangan terhadap kegagalan yang dimiliki untuk serat kaca-E, serat kaca-S, serat aramid, dan serat karbon berkekuatan tinggi (yaitu bukan dalam bentuk komposit). Disini terlihat, sebagai contoh, serat kaca-S dengan perpanjangan 5,3%, akan membutuhkan resin dengan perpanjangan paling tidak sama dengan nilai tersebut untuk mencapai sifat tarik yang maksimum.



Sifat-sifat Daya rekat Sistem Resin
Daya rekat yang tinggi antara resin dan serat penguat diperlukan untuk apapun jenis sistem resin. Hal ini akan menjamin bahwa beban dipindahkan secara efisiensi dan akan menjaga pecahnya atau lepasnya ikatan serat dan resin ketika ditegangkan.
Sifat Ketangguhan Sistem Resin
Ketangguhan adalah suatu ukuran dari ketahanan bahan terhadap propaganda retak, tetapi dalam komposit hal ini akan susah untuk diukur secara akurat. Bagaimanapun juga, kurva tegangan dan regangan yang dimiliki sistem resin menyediakan beberapa indikasi ketangguhan bahan. Sistem resin dengan regangan terhadap kegagalan yang rendah akan cenderung menciptakan komposit yang getas, dimana retak dapat mudah terjadi.
Sifat terhadap Lingkungan Sistem Resin
Ketahanan terhadap lingkungan, air dan substansi agresif lain yang bagus, bersama-sama dengan kemampuan untuk bertahan terhadap siklus tegangan konstan, adalah sifat yang paling esensi untuk apapun jenis sistem resin. Sifat-sifat ini secara khusus penting untuk penggunaan pada lingkungan laut.

komposit


Bahan komposit


Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit).

Keunggulan bahan komposit

Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan dan kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Kekuatan tarik dari komposit serat karbon lebih tinggi daripada semua paduan logam. Semua itu menghasilkan berat pesawat yang lebih ringan, daya angkut yang lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih jauh.

Aplikasi bahan komposit

Militer Amerika Serikat adalah pihak yang pertama kali mengembangkan dan memakai bahan komposit. Pesawat AV-8D mempunyai kandungan bahan komposit 27% dalam struktur rangka pesawat pawa awal tahu 1980-an. Penggunaan bahan komposit dalam skala besar pertama kali terjadi pada tahun 1985. Ketika itu Airbus A320 pertama kali terbang dengan stabiliser horisontal dan vertikal yang terbuat dari bahan komposit. Airbus telah menggunakan komposit sampai dengan 15% dari berat total rangka pesawat untuk seri A320, A330 dan A340.

Serat bambu adalah revolusi kelima dari industri pertekstilan


Serat bambu adalah revolusi kelima dari industri pertekstilan


   
 
kekhasan serat bambu seringkali membuat orang-orang berpikir akan betapa berharganya produk tersebut
 
1. Asal usul serat bambu
Serat bambu berasal dari bambu alami berkualitas bagus, melalui teknik khusus, mengeluarkan selulosa dari bambu, kemudian direkatkan, dijadikan benang, dan berbagai proses lainnya dan terbentuklah serat selulosa baru. Produk serat bambu mencakup pakaian dalam, handuk, produk-produk perlengkapan tempat tidur, kain lap, kaus kaki, T-shirt dan berbagai macam benda lain yang ada di sekitar kehidupan kita. Kualitas kesehatan khas dari serat bambu ini dapat ditampilkan dari nyaman di kulit. Selain meningkatkan taraf produk dan kualitas kehidupan manusia, juga mengubah pola persaingan industri berhubungan lainnya. Karena bambu sendiri dapat menghasilkan anion dan anti-kuman, dalam perkembangan pohon bambu, dikarenakan tidak adanya bakteri penyakit maka tidak perlu menggunakan insektisida yang dapat menyebabkan polusi; selain itu pembuatan serat bambu juga menggunakan teknologi tinggi, tidak menggunakan bahan kimia dan memiliki fungsi anti-bakteri, anti-tungau, anti-bau, anti-ultraviolet alami, memiliki sirkulasi yang baik, mudah menyerap air, keawetan yang tinggi, pewarnaan yang gampang, indah. Maka orang-orang memujinya dengan sebutan “Penenunan ekologi yang bisa bernapas”, “Ratu serat”, bahan serat bambu oleh orang-orang industri tekstil disebut juga sebagai: “Bahan kesehatan yang memiliki pontensi perkembangan tercerah di abad 21”.
Serat bambu kemudian oleh orang industri tekstil disebut juga kelanjutan dari revolusi bahan tekstil ke-5 setelah “Katun, wool, sutra, linen” 
2. Enam Fungsi utama serat bambu
Dengan bambu sebagai bahan mentah yang diproses menjadi serat bambu, serat bambu jika dibandingkan dengan serat tradisional lainnya, maka memiliki enam fungsi yang tak tergantikan :
 
1.1 Anti-kuman, Anti-bakteri
Diteliti menggunakan mikroskop elektron, bakteri dalam jumlah yang sama pada kain jenis  katun dan serat kayu bakteri dapat menggandakan diri dalam jumlah besar, sedangkan pada produk serat bambu bakteri tersebut dalam 24 jam kemudian mati terbunuh sekitar 75%. Penemuan baru autoriti Jepang menambahkan nilai lebih pada produk ini, kemudian melewati tes dari pusat pengontrolan kualitas produk katun China dan melewati tes dari Pusat Penelitian Mikroorganisme Akademi Sains Shanghai China juga membuktikan hasil-hasil diatas ( handuk katun di musim panas mudah bau sehingga kuman berkembang biak menjadi puluhan ribu kali lipat)
 
1.2 Fungsi Menyerap dan Menghilangkan bau
Struktur pori-pori kecil khusus di bagian dalam serat bambu membuat serat bambu memiliki daya serap yang tinggi, dapat menyerap formaldehyde, benzene, toluene, ammonia dan substansi berbahaya lainnya dan dapat menghilangkan bau yang tidak sedap
 
1.3 Fungsi menyerap dan mengeluarkan air
Di bawah mikroskop elektron dengan pembesaran 2000 kali, di permukaan serat bambu terdapat banyak cekungan dan cembungan, membentuk lubang-lubang berbentuk oval, lubang yang besar. Hal menunjukkan daya kapilaritas yang tinggi, bisa dengan cepat menyerap dan menguapkan air, dari semua serat alami, daya serap dan daya pengeluaran air serat bambu adalah yang paling tinggi. Di suhu 36°C, dalam kondisi 100% basah, daya serap kembali serat bambu mencapai 45%, sirkulasi udara lebih tinggi dari katun 3.5 kali, maka disebut juga “Serat yang bisa bernapas”. Menggunakannnya sebagai bahan jadi tekstil dapat disebut sebagai “Kulit manusia lapisan kedua”
 
1.4 Fungsi super anti-ultraviolet
Daya tembus ultraviolet di katun adalah 25%, daya tembus di serat bambu 0.6%, daya tahannya dibanding katun lebih tinggi 41.7 kali lipat. Produk serat bambu dapat digunakan di musim panas dan gugur, membuat orang terasa nyaman, sejuk. Di musim dingin dan semi menggunakannya juga membuat kita terasa nyaman dan dapan mengeluarkan kelebihan panas dan air dalam tubuh.
 
1.5 Fungsi menjaga kesehatan
Bambu mengandung banyak pectin, madu bambu, tyrosine, vitamin E dan SE, GE berbagai mikro elemen lainya yang dapat melawan kanker, anti-tua. Anti oksida dari “Elemen bambu” dapat dengan efektif menghilangkan radikal bebas di tubuh, memiliki kemampuan anti-tua; gabungan dari peroxide dan esters dapat menghentikan Carcinogen, N-nitrite ammonia, yang dengan jelas meningkatkan antibodi tubuh.
Serat bambu mengandung berbagai asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, memiliki fungsi khas menjaga kulit; elemen serat bambu, madu bambu, pectin, memiliki fungsi membasahkan kulit dan fungsi anti-lelah; serat bambu tidak membawa muatan listrik, anti listrik statis, anti gatal; produk serat bambu lembut, nyaman di kulit, dapat memperbaiki sirkulasi darah di tubuh, mengaktifkan sel-sel tubuh, efektif mengontrol sistem saraf, menambah stamina, menyebabkan efek domino menghasilkan panas bagi tubuh, meningkatkan kualitas tidur. Selain itu kepadatan anion dalam serat bambu mencapai 6000 bh/ M3, setara dengan kepadatan anion di luar lapangan, membuat orang terasa segar nyaman, boleh dibilang “Bersama-sama di rumah, di hutan bambu hijau, di keindahan setiap hari”
 
1.6 Fungsi kenyamanan keindahan
Kenyamanan : kenyamanan dari pakaian ditentukan dari tiga unsur: nyaman dalam cuaca panas, nyaman disentuh, nyaman di tekan. Daya serap serat bambu tinggi, sirkulasi udara baik, tingkat emisi sinar infrared panjang mencapi 0.87, jauh mengungguli bahan serat tradisional, maka cocok dipakai saat panas. Berdasarkan kebutuhan di setiap musim yang berbeda, menggunakan teknik yang berbeda, membuat produk serat bambu menghasilkan kehangatan di musim dingin, kesejukan di musim panas. Produk serat bambu juga baik bagi kulit, nyaman disentuh, kulit terasa segar. Produk serat bambu ringan bersinar, lembab dan lembut, halus dan ringan, memiliki rasa lembut seperti katun, kesegaran seperti sutra, lembut di badan, nyaman di kulit. Pemakaian bagus, memberikan kenyamanan tanpa tekanan. Di musim panas menggunakan produk serat bambu, tubuh bisa merasa sangat segar, suhu tubuh dapat berkurang 1-2 derajat, sedangkan di musim dingin memiliki efek menjaga kehangatan, juga dapat mengeluarkan kelebihan panas dan cairan dalam tubuh, hangat di musim dingin, sejuk di musim panas membuatnya tidak bisa dibandingkan dengan bahan serat lainnya.
Keindahannya: kerapatan serat bambu, tingkat keputihan yang bagus, setelah diwarnai terlihat indah, warna yang cerah, tidak luntur, bersinar bercahaya, elegan, enak dikenakan, memiliki perasaan anggun alami.
 
3. Serat bambu memiliki potensi pasar yang besar dan masa depan yang cerah
Sebagai bahan tekstil baru, munculnya serat bambu maknanya bukan hanya pada suatu jenis rangkaian produk tertentu saja, tetapi berada pada seluruh industri tekxtil,. Pasar tekstil Cina memiliki market share sebanyak 1.5 triliun Yuan. Serat bambu secara menyeluruh memasuki pasar ini. Pasar serat bambu mencakup seuluruh industri tekstil, serat bambu memiliki market space yang nyata, berbagai tingkat, dan berbagai model.
Sejak dulu belum ada yang menciptakan teknik seperti serat bambu ini, dengan menitik beratkan pada kesehatan dan anti-kuman sebagai titik awal, menyebabkan pasar pakaian dalam, bra, produk-produk kasur, handuk, kaus kaki, produk rumah tangga, pasaran ibu hamil dan bayi, dan berbagai pasar besar lainya dirangkum menjadi satu, mengembangkan secara horizontal dan vertikal. Atas dasar kesehatan, segala bidang di atas dapat menimbulkan dorongan yang cukup bagi pasar.
Kedatangan serat bambu, bagi seluruh industri tekstil, memiliki makna yang dalam. Nilai produk serat bambu menciptakan identitas dan status sosial konsumen. Serat bambu merupakan pasar yang masih kosong, memiliki kesempatan dagang bernilai triliunan rupiah.

    RESIN


    Resin

    PENDAHULUAN
    Farmakognosi berasal dari bahasa latin dan pertama kali digunakan oleh C. A. Seydler di dalam disertasinya yang berjudul Analekta Pharmakognostica pada tahun 1815. “Pharmacon” berarti obat dan “gnosis” adalah pengetahuan. Jadi secara harfiah berarti ilmu pengetahuan tentang obat – obatan.
    Didalam sejarah perkembangannya, farmakognosi sejak dahulu adalah merupakan bahagian dari apa yang disebut seni dan ilmu kedokteran, yaitu sejak manusia mengenal cara penyembuhan terhadap sesuatu penyakit. Dengan sendirinya farmakognosi ini juga merupakan hasil perkembangan dari cara pengobatan pada peradaban kuno, bahkan dari penyembuhan secara misterius yang dilakukan oleh dukun – dukun. Berkembang dari suatu abad dimana obat-obat digunakan secara empiris menjadi suatu pengetahuan tentang obat-obatan yang digunakan secara spesifik dan therapeutis,sehingga menjadi salah satu pengetahuan yang terpenting diantara pengetahuan – pengetahuan pokok pada pendidikan farmasi. Farmakognosi mempelajari tentang bahan-bahan farmasetis yang berasal dari makhluk hidup, meliputi dimana terdapatnya di alam, biosintesanya, identifikasinya dan penentuan kadar secara kuantitatif didalam bahan alam darimana bahan tersebut berasal, juga cara isolasinya, struktur kimianya, sifat-sifat fisis dan kimianyadan juga penggunaan dan cara kerjanya. Pengetahuan ini dikenal sebagai fitokimia.

    Dalam farmakognosi juga termasuk cara-cara penanaman, seleksi pengumpulan, produksi,pengawetan,penyimpanan dan perdagangan dari bahan obat yang berasal dari makhluk hidup dan mineral.


    Pengertian Resin

    Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan skizolisigen. Secara fisis, resin (damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lembek. Secara kimiawi, resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat, alkoholresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit oksigen karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar menghasilkan angus. Ada juga yang menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid, yang dengan jalan addisi dengan air menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut dalam air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter, kloroform, dan lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan, biasanya dibentuk dalam zat padat yang getas dan amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek dan akan habis terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol dan pelarut organic lainnya.
    Isi dari resin pada umumnya adalah sebagai berikut :
    1. Asam-asam resinat 
    Terdiri dari : asam-asam oksi yang banyak jenisnya yang biasanya mempunyai sifat gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-fenol. Asam-asam ini terdapat dalam keadaan bebas ataupun terikat sebagai ester-ester. Pada umumnya asam-asam ini larut didalam larutan alkali, membentuk larutan seperti sabun ataupun suspensi koloidal. Garam-garam logamnya dikenal sebagai resinat, beberapa diantaranya banyak digunakan dalam pembuatan sabun yang murah dan vernis.
    Contohnya :
    • Asam abietat didalam colophonium
    • Asam kapolvat dan oksikapolvat didalam Balsamum copoive
    • Asam guaiakonat didalam Guajac
    • Asam pimarat (Pimarinat) didalam Burgundy Pitch (Picea excelsa)
    • Asam komniforat didalam Myrrha.
    2. Alkohol-alkohol resinat
    Terdiri dari : Alkohol-alkohol kompleks yang mempunyai BM yang tinggi, yang disebut resinotannol (Tsirch yang menamakannya) sebagai hasil polimerisasi dari alkohol damar resinol, yang dengan garam-garam ferri akan memberikan reaksi seperti tannin. Alkohol-alkohol resinat terdapat dalam keadaan bebas maupun terikat sebagai ester dengan asam-asam aromatis (asam benzoat, asam salisilat, asam sinnamat, asam umbellat).
    Resinotannol yang sudah dapat diisolir adalah :
    • Aloeresinotannol dari aloe
    • Ammoresinotannol dan galbaresinotannol dari Ammoniacum.
    • Peruresinotannol dari Balsamum peruvianum
    • Siaresinotannol dan sinnaresinotannol dari Benzoin.
    • Toluresinotannol dari Balsamum tolutanum.
    Beberapa resinal, misalnya :
    • Benzoresinol dari benzo
    • Storesinol daro styrax
    • Guaiaresinol dari Gurjun balsem
    3. Resene-resene
    Resene adalah zat-zat yang komplek yang tidak mempunyai sifat-sifat kimiawi yang khas. Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak larut dalam larutan alkali dan tidak terhidrolisis dengan alkali.
    Contohnya :
    • Alban dan fluavil dari Gutta perch
    • Kopalrsene dari Copal
    • Dammarresene dari dammar drakoresene dari Sanguis draconis.
    • Olibanoresene dari Olibanum
    Beberapa jenis resin yang digunakan dalam lapangan farmasi seperti coloponium, mastik, podophyllum dan sebagainya yang disebut sebagai resin farmaseutis.
    Resin-resin farmaseutis ini dapat diperoleh dengan cara :
    1. Ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air. Contohnya resin dariJalapa ipomoea dan podophyllum.
    2. Memisahkan minyak menguapnya dengan cara penyulingan. Contohnya : colophonium dari terpentin dan resin dari copaiva dari Balsamum copaive.
    3. Dengan memanasi bagian dari tanaman yang mengandung resin. Contohnya : Guaiac resin.
    4. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman. Contohnya : Oleoresin yang kemudian diuapkan, dengan cara ini diperoleh mastiks.
    5. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil, seperti copal dsb.
    B. Sifat-sifat resin
    Secara fisika:
    1. Keras
    2. Transparan
    3. Plastis
    4. Lembek/ leleh
    Secara kimia, campuran dari:
    1. Asam-asam resinat
    2. Alkohol rersinat
    3. Resino tannol
    4. Ester-ester
    5. Resen-resen
    6. Bebas Zat lemak
    7. Sedikit mengandung oksigen dan banyak mengandung karbon
    B. Beberapa jenis damar (resin)
    Pembagian resin didasarkan atas isinya :
    • Damar sesungguhnya (resin) adalah zat padat yang amorf atau setengah padat, tidak larut didalam air tetapi larut didalam alkohol atau pelarut organik lainnya dan membentuk sabun dengan alkali. Biasanya disamping zat-zat damar terdapat juga minyak menguap, hasil peruraian ester-ester damar, zat warna, zat pahit dsb
    • Damar gom (Gummi resina)yaitu campuran alami dari gom, minyak dan resin. Sering disebut juga damar lendir. Contohnya : Asofoetida, Myrrh
    • Oleoresin yaitu campuran alami yang homogen dari resin didalam minyak menguap. Contohnya : Terpentin, Kanada balsam, Cubeba
    • Balsamum adalah campuran dari resin dengan asam sinamat atau benzoin atau kedua-duanya atau ester-esternya dengan minyak menguap. Contohnya : Benzoin, Perubalsam, Styrax
    • Didalam beberapa hal diketemukan resin didalam ikatan glikosidal, ikatan ini disebut glukoresin atau glikoresin misalnya yang terdapat didalm Ipomoeae, Jalapa dan Podophyllum.
    Atas dasar yang sama TSIRCH membagi damar-damar sebagai berikut:
    a. Damar ester atau ester harza, diantaranya :
    1. Damar benzoe, contohnya : Benzoe siam, benzoe sumaetera, styrax, balsamum tolutanum, balsamum peruvianum.
    2. Damar gom. Contohnya : Asafoetida, Galbanum, Ammoniacum.
    Damar ester adalah jenis-jenis damar yang isi utamanya adalah
    • Ester dari resinol atau alkohol damar yang tidak berwarna dengan reagen tannin dan bentuknya kristalin.
    • Ester dari resinotanol, berwarna dengan reagen tannin dan bentuknya amorf. Damar benzoe hanya mengandung ester saja sedang damar gom selain ester juga mengandung gom.
    b. Damar resin atau resin harza
    Yang biasanya disebut dengan resin resin saja atau poli-oksiresin. Sebagian ada yang masih mengandung gom seperti Myrrh dan Olibanum. Contohnya : Mastiks dan Damar.
    c. Damar asam resin atau resinosaur harze
    TSIRCH mengutamakan isi asam-asam resinat yang terdapat bebas didalam damar dan menggolongkan jenis ini didalam resinosaur harze. Contohnya : Terebinthinae, Colophonium, Oleum terebinthinae, Balsamum canadensis, dll.
    d. Damar-damar berwarna atau farb-harze
    Meskipun kadang-kadang disebut sebagai gummi resina atau gom resin tetapi sama sekali bukan gom, karena gom adalah suatu zat yang kalau dalam air akan mengembang dan kemudian larut, tetapi resin sama sekali tidak larut dalam air. Kemudian dengan diketemukannya bahan-bahan polimer sinterik, maka pengertian resin sekarang lebih luas sehingga meliputi juga polimer-polimer yang mempunyai sifat-sifat fisis yang khas dan mempunyai fungsi yang sama dengan resin dari alam.
    Contoh : Gummi gutti
    Simplisia yang mengandung resin , Damar resin , Resin, Coloproni. (USP, NF)
    1.Colophonium, Colophony resin.
    Adalah suatu resin padat yang diperoleh dari tanaman Pinus palustris Miller dan spesies lain dari Pinus Linne (suku pinaceae). Pembuatan Oleorresin yang masih kotor, hasil penyadapan dari tanaman pinus, dimasukkan kedalam bejana tembaga dan dipanasi dengan air.
    Sifat- sifat colophonium yang digunakan dalam dunia faramasi adalah suatu massa yang tembus cahaya, seperti gelas, berwarna kuning pucat atau warna amber, dan biasanya terdapat dalam keadaan terpecah-pecah dan diliputi dengan serbuk keputih-putihan.
    Kegunaan colophonium dalam dunia farmasi adalah pembuatan serata, plester, dan salep-salep.
    2. Imperatae rhizoma ( akar alang-alang )
    Akar alang-alang adalah akar tinggal. T.A= Imperata cylindrica Beauv dengan suku Gramineae. Panjang rhizoma 4 cm atau lebih, beruas, berkeriput memanjang, tebal 2-4 mm, warna kuning jerami, tiap ruas diliputi sisik tipis. 
    Susunan isi: asam kersik, damar, dan logam alkali.
    Kegunaannya adalah sebagai diuretika dalam bentuk dekokta, dosis 4-12 gram.
    3. Caricae Radix ( akar pepaya )
    Akar pepaya adalah akar cabang Carica papaya L dengan suku Caricaceae. Simplisia ini merupakan potongan-potongan yang lurus atau bercabang, warna coklat muda atau putih kecoklatan, bagian kulit tebal garis tengah 1-3 cm. Rasa pahit khelat
    Susunan isi : terutama papaine, terdapat pula K. Mironat mirosin, papayatin, damar dan tannin.
    Penggunaannya adalah sebagai sebagai antelmentika dalam bentuk dekokta, dosis 8-12 gram.
    4. Meuremiae Tuber (bidara upas)
    Bidar upas terdiri dari irisan-irisan umbi Merremia mammosa Hai fillius.Suku convolvulaceae. Umbi berbentuk serupa kerucut warna coklat tua, banyak akar-akar serabut. Panjang 4-10 cm, lebar puncak 1-3 cm.
    Susunan isi : damar, zat pahit dan pati.
    Penggunaannya : sebagai ekspektoransia, antiseptik (obat kumur).
    5. Syzygii Semen (Biji Jamblang)
    Biji jamblang adalah biji Eugenia cumini Merr. Suku Mirtaceae.
    Susunan isi : minyak menguap 0,5 %, zat penyamak 6 %, Asam galus, Asam elag, pati 40 %, minyak lemak, damar, glukosida yamboiin.
    Penggunaannya : Obat kencing manis dalam bentuk infus 2,5-6 gram.
    6. Biglobisae Semen (Biji kedawung)
    Biji kedawung adalah biji Parkia biglobosa Bentham. Suku leguminosa. Bau seperti petai, rasa agak pahit. Biji bulat memanjang, pipih, dekat tepi biji terdapat garis rusuk melingkar warna coklat tua kehitaman, pangkal biji berwarna coklat kemerahan.
    Susunan isi : Glikosida, damar, tannin, garam-garam alkali.
    Penggunaannya : Sebagai obat mulas dan obat diare.
    7. Tinosporae Cortex (Brotowali)
    (Suku Menispermaceae), rasa amat pahit. Simplisia merupakan keping-keping tipis-tipis panjang dengan banyak tonjolan-tonjolan dan beralur memanjang, warna coklat tua kehitaman.
    Susunan isi : damar warna hijau kekuningan, alkaloid.
    Penggunaan : sebagai tonikum, obat demam.
    8. Guazumae Folium (Daun Jati belanda)
    Daun jati belanda adalah daun Guazuma ulmifolia Lamarch var. Tomentosa suku Sterculiaceae. Bau aromatik, rasa agak khelat. Helai daun berbentuk bulat telur, ujung daun berbentuk jantung yang kadang-kadang tidak setengkup, tepi daun bergerigi, permukaan daun kasar warna hijau kecoklatan sampai coklat muda. Panjang 8-15 cm.
    Susunan isi : Lendir, zat penyamak dan damar alkaloid.
    Penggunaan : Obat langsing.
    9. Andrograpidis herba (sambiloto)
    Herba sambiloto adalah bagian diatas tanah tanaman Andrograpis paniculata Nees suku Acanthaceae.
    Pemerian : Tidak berbau dan rasa pahit. Batang tidak berambut tebal 2-6 mm, persegi empat daun bersilang berhadapan, bentuk lidah tombak, panjang 2-7 cm, lebar 1-3 cm, rapuh, tipis tidak berambut, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata. Permukaan atas berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat, tangkai daun pendek.
    Susunan isi : Asam karsi, damar, logam alkali.
    Penggunaan : Diuretik, antipiretik.
    10. Sindorae Fructus (Saparantu)
    Separantu adalah buah Sindora sumatrana Minuel. Suku leguminose.
    Pemerian : bau lemah, rasa khelat.
    Susunan isi : Minyak lemak, pati, zat penyamak, damar, gom.
    Penggunaan : Astringensia.